SLEMAN – Serda Mugiyanto, Anggota Bintara Pembina Desa (Babinsa) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Koramil 19/Borobudur Kodim 0705 Magelang dikenal sebagai tokoh inspiratif tak hanya bagi kalangan TNI melainkan juga masyarakat luas lantaran prestasinya dibidang pertanian, salah satunya buah kelengkeng.
Kiprahnya di dunia pertanian buah kelengkeng tak main-main, kendati sebagi penyandang disabilitas, kegigihannya dalam berkarya membuatnya mampu membuktikan, bahwa di lahan sekeras apapun, seperti di lahan seluas 1,2 hektar di kawasan Borobudur dengan kondisi lingkungan yang berpasir, buah kelengkeng yang ia kembangkan mampu tumbuh subur dan berbuah lebat.
“Kelengkeng yang kami kembangkan disini dari varietas kateki, kelengkeng yang bisa dibuahkan setiap saat, bisa dibuahkan di mana pun di Indonesia, dan paling enak lagi kelengkeng ini berbuah tanpa mengenal musim,” ujar Serda Mugiyanto di lokasi pertaniannya, Kamis (15/5).
Lebih lanjut ia menjelaskan, kunci dari keberhasilannya dalam membudidayakan tanaman kelengkeng yakni pemilihan bibit yang baik, dimana kesalahan dalam pemilihan bibit dapat berimbas kerugian baik finansial maupun waktu, yang kedua yakni agroklimat, menurutnya petani harus mampu menyesuaikan diri dengan kondisi alam dengan teknologi yang telah berkembang saat ini.
“Sebagus apapun tanaman, sebagus apapun bibit yang kita kembangkan, kalau perawatannya tidak sesuai kebutuhan tanaman maka hasil dan pertumbuhannya tidak akan maksimal,” tuturnya.
Serda Mugiyanto berpendapat, kondisi lahan, baik lahan tidur maupun lahan yang kesuburannya telah berkurang oleh penggunaan pupuk kimia, dapat diatasi dengan penggunaan pupuk organik. Disitulah ia memperkenalkan pupuk hayati cair dari PT Indoraya Mitra Persada besutan Atik Chandra dengan nama ExtraGen.
“Penggunaan pupuk organik itu sangat penting, selain menambah nilai dari tanaman yang kita kembangkan, penggunaan pupuk kimia akan meninggalkan residu di dalam tanah, nah recovery tanah atau pemulihan kesuburannya kita harus menggunakan pupuk organik,” tuturnya.
Menurutnya, penggunaan pupuk hayati cair dari PT Indoraya Mitra Persada besutan Atik Chandra ini lah yang juga membawanya lebih jauh dalam mengkampanyekan pertanian yang berlandaskan kelestarian lingkungan alias organik, dimana pupuk hayati cair ExtraGen yang ia gunakan telah mengandung berbagai mikroba yang mampu memperbaiki kesuburan tanah, dengan begitu biaya produksi nantinya akan lebih ringan lantaran tanaman yang dirawat lebih subur dan tahan dalam berbagai kondisi.
“Kita harus makan makanan yang sehat, dengan organik kita percaya dengan apa yang kita makan terproses secara alami, walaupun ada yang semi organik atau organik 100 persen dalam bertani, itu tetap akan menambah nilai dari produk pertanian yang kita hasilkan, dan nantinya berimbas pada penghasilan kita yang juga turut bertambah,” tutur Serda Mugiyanto.