Kuningan – Diterkorat Jenderal Tanaman Pangan Kementan RI melalui Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan terus melakukan pendapingan terhadap petani dalam melakan pengendalian hama Wereng Batang Cokelat (WBC) di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat hari ini Jumat (26/4).
Turut hadir dalam acara tersebut Pj. Bupati Kuningan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Kuningan, jajaran Balai Proteksi Tanaman pangan dan Hortikultura Provinsi Jawa Barat, Petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT), Penyuluh Pertanian, dan Petani Mulya Jaya.
Saat memberikan arahan kegiatan gerdal yang disiarkankan secara langsung melalui akun propaktani tersebut, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi mengapresiasi jajaran pemerintah Kuningan yang tetap hadir di tengah-tengah petani dalam menghadapi dinamika hama dan penyakit di lapangan.
“Saat musim peralihan dari hujan ke kemarau seperti saat ini memang kondisi hama dan penyakit menjadi dinamis. Menyikapi kondisi ini, ayo semua jajaran pemerintah, baik pusat maupun daerah, bergerak semua. Seluruh pihak bisa saling menjaga dan menguatkan. Kita gencarkan gerakan pengendalian, kita gaungkan, dan kita sebarluaskan kegiatan bermanfaat ini di wilayah lainnya,” tegas Suwandi.
“Sebagaimana arahan Bapak Menteri Pertanian yang selalu menyatakan keberpihakannya kepada petani, demi kesejahteraan petani dan kedaulatan negeri,” imbuh Suwandi.
Menyambung arahan tersebut, Direktur Perlindungan Tanaman Pangan, Rachmat mengungkapkan bahwa output yang diharapkan dari kegiatan pengendalian ini adalah tanaman petani aman dan selamat dari serangan wereng.
“Harapan kami upaya pengendalian kita hari ini berhasil menurunkan populasi wereng. Gerakan pengendalian seperti ini jika dilakukan serentak dan menyeluruh tentu hasilnya akan baik. Tapi jangan lupa bahwa pengamatan perkembangan populasi wereng juga harus diintensifkan supaya bisa terdeteksi sedari dini. Kita tidak bisa gencar pengendalian tapi pengamatan di lapangannya kurang. Mari tingkatkan kewaspadaan kita terhadap perkembangan hama dan penyakit di lapangan agar petani kita bisa panen secara optimal,” tutur Rachmat.
Turun langsung saat gerdal di kelomok tani Mulya Jaya ini, Pj. Bupati Kuningan, R. Iip Hidajat menyatakan apresiasinya atas dukungan Kementan dalam mengamankan pertanaman di lapangan. “Saya berterima kasih kepada jajaran Kementan yang gerak cepat membantu petani di Kuningan melalui gerakan pengendalian. Saya juga sudah menginstruksikan Kepala Dinas Pertanian Kuningan untuk merespon cepat semua laporan yang masuk dari petani, termasuk indikasi serangan wereng di lapangan. Jangan kita biarkan petani berjuang sendiri,” terang Iip.
Wahyu Hidayat, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kab. Kuningan menyatakan kesiapannya membersamai petani melaksanakan gerakan pengendalian hama dan penyakit di Kuningan. “Menyikapi keberadaan wereng di Kuningan, kami siap melakukan pengendalian secara berkala untuk menyelamatkan pertanaman supaya tetap bisa berproduksi. Bahan pengendalian juga akan kami dekatkan ke petani supaya petani tidak kebingungan sendiri untuk melindungi pertanamannya,” jelas Wahyu.
Ditemui di tempat yang sama, perwakilan dari Balai Proteksi Tanaman pangan dan Hortikultura Prov. Jabar, Nugroho menyatakan dukungannya atas pelaksanaan gerdal hari ini “Menurut kami kolaborasi gerdal dengan banyak pihak seperti ini baik untuk dilakukan supaya kita sama rasa, sama pikiran, dan sama tujuan untuk mengamankan pertanaman. Harapan kami seluruh POPT Jawa Barat bisa optimal membina kelompok tani agar apa yang ditanam bisa dipanen dengan hasil yang memuaskan,” ungkap Nugroho.
Iyan Yuantara, POPT Desa Sangkanmulya, Kecamatan Cigandamekar menyatakan kesiapsiagaannya untuk mengamankan pertanaman di wilayahnya dari serangan OPT, termasuk wereng cokelat. ”Di Kecamatan Cigandamekar, khususnya di Desa Sangkanmulya memang ditemukan populasi wereng. Agar populasi wereng ini tidak meningkat dan menimbulkan kerugian, pengendalian sudah kami lakukan di lokasi terserang dan area waspada di sekitarnya. Nantinya pengendalian lanjutan akan kami lakukan karena petani setempat juga sudah sepakat melakukan gerdal swadaya,” kata Iyan.
Selaras dengan pernyataan Iyan, Koordinator Satuan Pelayanan Wilayah III Indramayu, H. Tatung menuturkan bahwa gerdal yang dilaksanakan hari ini tidak hanya melibatkan petani namun menggerakkan seluruh lapisan masyarakat agar melek pentingnya pengendalian hama sedari dini. “Kami ajak petani dan masyarakat sekitar untuk terlibat dalam gerakan pengendalian hari ini. Kita tetap harus waspada, meskipun populasi werengnya masih rendah,” pungkas Tatung.